Mendesain bangunan dan ruangan yang fleksibel


Kondisi saat ini dimana lahan yang tersedia sangat terbatas, harga tanah yang mahal dan biaya membangun yang mahal perlu disikapi dengan baik oleh para arsitek dan desainer interior ketika mendesainkan bangunan atau ruangan bagi kliennya.

Keinginan klien yang biasanya menghendaki beragam aktifitas dapat diwadahi di dalam bangunan atau ruangan pada lahan yang terbatas dan biaya yang minim menjadi tantangan bagi para arsitek dan desainer interior.

Permasalahan ini dapat diatasi dengan membuat desain bangunan dan ruangan yang multifungsi. Maksud dari multifungsi adalah satu buah bangunan atau ruangan dapat difungsikan untuk menampung beragam aktifitas dan menampung jumlah pengguna yang berbeda-beda dengan baik.

Sebagai studi kasus adalah Desain Pengembangan Masjid Al-Husna yang ada di kota Bandung. Masjid ini digunakan selain untuk menampung kegiatan ibadah jamaah juga digunakan untuk menampung kegiatan belajar mengajar madrasah.

Permasalahan yang dihadapi adalah keterbatasan lahan dan bangunan Masjid untuk menampung kegiatan-kegiatan tersebut dengan baik. Jumlah jamaah dan siswa madrasah yang semakin bertambah sudah tidak dapat ditampung oleh bangunan yang ada saat ini.

Gambar 1. Foto Masjid Al-Husna, Kota Bandung

Gambar 2. 3D bangunan Masjid eksisting

Sebagai solusi dari permasalahan tersebut dibuatlah desain bangunan dan ruangan Masjid yang fleksibel.

Area halaman Masjid diubah menjadi area multifungsi yang dapat menampung kegiatan ibadah, belajar dan bermain siswa madrasah, bermain anak di sekitar Masjid, area berkumpul dan bersosialisasi warga sekitar. Area ini mayoritas memiliki atap sehingga tetap dapat digunakan saat cuaca hujan.

Gambar 3. Desain denah lantai 1 Masjid

Pada lantai 2 dilakukan penambahan ruangan dengan memperluas mezanin yang menghadap mimbar. Ruangan menggunakan sekat partisi yang dapat dilipat dan digeser, sehingga ruangan dapat digunakan untuk penambahan 2 kelas madrasah. Sedangkan ketika sedang tidak digunakan untuk madrasah partisi dapat dibuka dan menjadi area yang lebih luas untuk mewadahi kegiatan ibadah.

Pada lantai 2 dibuat teras terbuka yang cukup luas yang dapat digunakan untuk kegiatan belajar dan bermain siswa madrasah di luar ruangan. Teras tersebut juga dapat digunakan untuk menjalankan ibadah oleh jamaah dan bila diperlukan dapat dipasangi tenda untuk melindungi dari hujan dan panas.

Gambar 4. Desain denah lantai 2 Masjid

Pada lantai 3 dibuat menjadi area terbuka yang dapat menampung beragam kegiatan. Area tersebut dapat digunakan oleh para siswa untuk kegiatan belajar dan bermain. Sedangkan bagi jamaah dapat digunakan untuk kegiatan keagamaan yang besar seperti shalat Jum’at dan ibadah hari raya. Area tersebut dapat dipasangi tenda temporal untuk melindungi dari hujan dan panas. Selain itu, fungsi utama dari lantai 3 adalah sebagai area perletakan alat-alat utilitas seperti tangki cadangan air.

Gambar 5. Desain denah lantai 3 Masjid

Gambar 6. Desain pengembangan Masjid Al-Husna, Kota Bandung

Semoga bermanfaat


Leave a Reply